L'analyse demain des l'aube
“DEMAIN, DÈS L’AUBE…”
KARYA VICTOR HUGO
[pic]
Oleh:
Wanda Widya Lestari
0806395895
PROGRAM STUDI PRANCIS
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Apabila mendengar kata kesusastraan Prancis, maka erat kaitannya dengan puisi. Sejak abad ke XVI hingga sekarang, muncul banyak penyair terkenal yang karyanya masih terkenal. Salah satunya adalah Victor Hugo, Penyair yang menduduki tempat istimewa dalam sejarah kesusastraan Pranci dari abad XIX. Victor Hugo menganut aliran Romantisme dimana karya-karyanya melantunkan kebahagiaan, kesedihan, cinta, manusia, serta hubungan manusia dengan tuhan atau dengan alam.
Puisi yang biasa dilantunkan seseorang, tidak hanya terdiri dari bait dan larik saja, namun banyak lagi unsur-unsur pembentuk puisi yang membuat puisi tersebut menjadi semakin indah dan bermakna lebih dalam, seperti pada puisi “Demain, dès l’aube..” karya Victor Hugo yang berisi curahan hati dan kesedihannya akan meninggalnya putri yang sangat dicintainya. Leopoldine yang masi berusia muda.
II. Rumusan Makalah
Unsur- unsur puisi apa yang terdapat dalam “Demain, dès l’aube…” karya Victor Hugo?
BAB II
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK PUISI
1. Pengertian
Puisi secara etimologis dalam Yunani berasal dari “Poesis” yang artinya penciptaan. Merupakan sebuah genre sastra yang biasanya ditulis dalam bentuk syair (ada juga poème en Prose), dengan jumlah bait dan syair bervariasi.
2. Unsur Bentuk Puisi
1. Metrik
1. Strophe (Bait)
“Demain, dès l’aube…” terdiri dari 3 strophe.
2. Vers (larik)
Puisi ini terdiri dari 4 larik atau disebut juga dengan quatrain.
3. Syllabes
Syllabes adalah jumlah kata yang ada dalam satu larik. Jumlah Syllabes yang ada di puisi ini per larik adalah 12 syllabes atau sering disebut Alexandrin.